Kepala Desa Margacinta,
Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Edi Supriadi,
mengaku ingin memperkenalkan sebuah paket wisata edukasi tentang hutan
mangrove di perairan Sungai Cijalu Hilir dan Sungai Cijulang, yang
keduanya bermuara di Lagoon, Bojongsalawe.
Edi menjelaskan, wisata mangrove tersebut dibuat dengan tujuan
memberikan pembelajaran bagi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan
sungai yang mulai kritis. Menurut dia, mangrove adalah habitat
berkembangbiaknya berbagai binatang air payau.
Habitat hewan yang hidup di hutan manggrove banyak ragamnya, seperti
Selempet (Tiram berwarna Pink yang menempel di pohon nipah), kepiting
bakau, udang berbagai jenis ketam air payau yang berwarna warni, biawak,
berang-berang dan lain-lain.
Mangrove juga berperan sebagai barisan penjaga, melindungi zona
perbatasan darat laut di sepanjang garis pantai dan menunjang kehidupan
organisme lainnya di daerah yang dilindunginya tersebut.
“Kini keberadaan mahkluk-mahkluk tersebut sudah langka, yang terutama
ketam air payau atau penduduk menamainya dengan Keuyeup Lebe, kepiting
bakau dan beberapa jenis udang sudah sulit didapat, terlebih lagi lahan
manggrove tersebut sudah berubah manjadi tambak udang,” katanya, kepada
Koran HR, pekan lalu.
Pada paket wisata mangrove ini, kata Edi, pengunjung akan
difasilitasi kendaraan transportasi perahu bertenaga mesin 7 pk yang
sudah disiapkan oleh pengelola Desa Wisata Margacinta. Pengunjung
kemudian akan dibawa ke beberapa lokasi budidaya mangrove, budidaya
kepiting, budidaya udang dan budidaya ikan bandeng. Di sepanjang
perjalanan, wisatawan juga dapat melihat aktivitas nelayan tradisional.
Kemudian bermain pasir di Lagoon Bojongslawe.
“Jika pengunjung berangkat jam 05.00 pagi, mereka bisa menikmati
matahari terbit dan jika berangkat sekitar jam 16.00 bisa menikmati
sunset di Lagoon Bojongsalawe. Tour ini hanya berdurasi 2,5 jam
perjalanan,” imbuhnya.
Dalam pembukaan perdananya, bersamaan dengan peringatan Hari Ulang
Tahun Kemerdekaan RI yang ke 70, beberapa wisatawan yang hadir mengagumi
keindahan alam dan aktifitas budidaya mangrove tersebut.
“Ini perjalan yang sangat mengasikkan. Dan ini paket wisata yang
potensial untuk kemajuan daerah. Karena pangsa pasarnya tidak mengenal
usia,” kata Ilham dan Eka, wisatawan asal Bandung, Senin (17/08/2015)
lalu.. (Askar/Koran-HR)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar