Kesenian badud kuno merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat
Dusun Margajaya Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran.sebagai seni ritual dan budaya kolot, kini dijadikan
kesenian khas Kabupaten Pangandaran. dalam perjalanan sejarah masyarakat
setempat, kesenian badud merupakan budaya “ngusir” hama tanaman padi
huma yang diciptakan oleh Aki Ardasim dan Aki Ijot pada tahun 1880 di
Dusun Margajaya.
“Selain mengusir hama, badud merupakan kesenian yang sakral sebagai
ritual puji syukur terhadap limpahan nikmat yang telah dirasakan oleh
masyarakat, dan mempunyai makna filosofi yang tinggi dalam
pertunjukannya. Kesenian ini mempertunjukan teatrikal adegan masyarakat
yang sedang bertani juga mempertunjukan adegan pengusiran kepada
binatang yang kerap mengganggu tanaman padi dibarengi dengan suara
tabuhan dogdog dan angklung. Yang dahulunya di adakan pagelaran seni
pada saat musim penebangan pohon atau menanam benih pada satu lobang
dengan iringan bacaan mantra dan doa agar di berikan kelancaran.
Adegan kesenian badud kali ini menjadi salahsatu kesenian tradisional
ciri khas Kabupaten Pangandaran, selain ronggeng gunung, karena kesenian
badud hanya ada di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang. Dan kini sudah
ada beberapa adegan dan penyuguhan yang sudah dimodifikasi
dikalaborasikan dengan alat kesenian modern dalam tabuhan iringan seni
badud karena menyesuaikan dengan keadaan kondisi jaman. Seperti ada
beberapa kostum hewan yang di kenakan pementas seperti kostum babi
hutan, orang hutan, monyet serta harimau yang terkadang ada salah satu
adegan yang di rasuki oleh mahluk gaib dan ada pawang yang
mendampinginya.
Kini di Desa Margacinta bertepat di di sebuah lembah di dekat jembatan
penyebrangan Pongpet telah didirikan sebuah saung pementasan dan di
namakan “Kampung Badud”, dan pada tanggal 25 januari 2015 untuk pertama
kalinya kesenian Badud di tampilkan di Kampung Badud setelah acara
peringatan maulid nabi. Pementasan kesenian Badud di saksikan oleh warga
sekitar dan beberapa mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) yang
kebutlan sedang melaksanakan kegiatan prgram Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Margacinta.Menurut mugi salah satu mahasiswa Unpad “Kesenian
seperti ini sudah sangat jarang ditemukan, bak tergerus zaman, apalagi
di kalangan anak mudanya banyak yang enggan berkecimpung melestarikan
budaya ini. Dengan melihat penampilan para seniman margajaya, mengetuk
hati kami sebagai anak muda bahwa inilah budaya kami yang harus dipegang
teguh dan dilestarikan”
Lokasi kampung Badud yang berada di tempat finis wisata “cijulang Body
Rafting” di harapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk
datang berkunjung ke desa Margacinta selain wisata body rafting
tersebut.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar