Sekretariat: Jl. Raya Cijulang No. 22 Margacinta - Pangandaran

Minggu, 26 Juli 2015

Geliat Kampung Budaya/Badud Desa Margacinta

Kesenian badud kuno merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat Dusun Margajaya Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.sebagai seni ritual dan budaya kolot, kini dijadikan kesenian khas Kabupaten Pangandaran. dalam perjalanan sejarah masyarakat setempat, kesenian badud merupakan budaya “ngusir” hama tanaman padi huma yang diciptakan oleh Aki Ardasim dan Aki Ijot pada tahun 1880 di Dusun Margajaya.


“Selain mengusir hama, badud merupakan kesenian yang sakral sebagai ritual puji syukur terhadap limpahan nikmat yang telah dirasakan oleh masyarakat, dan mempunyai makna filosofi yang tinggi dalam pertunjukannya. Kesenian ini mempertunjukan teatrikal adegan masyarakat yang sedang bertani juga mempertunjukan adegan pengusiran kepada binatang yang kerap mengganggu tanaman padi dibarengi dengan suara tabuhan dogdog dan angklung. Yang dahulunya di adakan pagelaran seni pada saat musim penebangan pohon atau menanam benih pada satu lobang dengan iringan bacaan mantra dan doa agar di berikan kelancaran.
 
Adegan kesenian badud kali ini menjadi salahsatu kesenian tradisional ciri khas Kabupaten Pangandaran, selain ronggeng gunung, karena kesenian badud hanya ada di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang. Dan kini sudah ada beberapa adegan dan penyuguhan yang sudah dimodifikasi dikalaborasikan dengan alat kesenian modern dalam tabuhan iringan seni badud karena menyesuaikan dengan keadaan kondisi jaman. Seperti ada beberapa kostum hewan yang di kenakan pementas seperti kostum babi hutan, orang hutan, monyet serta harimau yang terkadang ada salah satu adegan yang di rasuki oleh mahluk gaib dan ada pawang yang mendampinginya.


Kini  di Desa Margacinta bertepat di di sebuah lembah di dekat jembatan penyebrangan Pongpet telah didirikan sebuah saung pementasan dan di namakan “Kampung Badud”, dan pada tanggal 25 januari 2015 untuk pertama kalinya kesenian Badud di tampilkan di Kampung Badud setelah acara peringatan maulid nabi. Pementasan kesenian Badud di saksikan oleh warga sekitar dan beberapa mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) yang kebutlan sedang melaksanakan kegiatan prgram Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Margacinta.Menurut mugi salah satu mahasiswa Unpad “Kesenian seperti ini sudah sangat jarang ditemukan, bak tergerus zaman, apalagi di kalangan anak mudanya banyak yang enggan berkecimpung melestarikan budaya ini. Dengan melihat penampilan para seniman  margajaya, mengetuk hati kami sebagai anak muda bahwa inilah budaya kami yang harus dipegang teguh dan dilestarikan”

Lokasi kampung Badud yang berada di tempat finis wisata “cijulang Body Rafting” di harapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang berkunjung ke desa Margacinta selain wisata body rafting tersebut. 
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar